susun-strategi-demi-pon-ntb-ntt-koni-kaltim-evaluasi-penuh

Susun Strategi Demi PON NTB-NTT, KONI Kaltim Evaluasi Penuh

 BALIKPAPAN – Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 di Aceh-Sumatera Utara (Sumut) baru tuntas akhir September lalu. Seperti diketahui, target lima besar yang dibidik kontingen Kaltim gagal diraih. Kaltim pun hanya mampu finis di posisi kedelapan.
Kendati begitu, raihan emas Kaltim pada PON kali ini meningkat dibanding saat PON XX/2021 di Papua lalu. Di mana, Kaltim yang sebelumnya hanya membawa 25 emas, di PON Aceh-Sumut bisa meraih 29 emas.

 Meski tidak mencapai posisi yang diharapkan, Ketua KONI Kaltim Rusdiansyah Aras mengatakan Kaltim punya prestasi yang lebih unggul dibanding daerah lain. Yakni, tidak pernah keluar dari posisi sepuluh besar. Berbeda dengan daerah lain yang pernah menjadi tuan rumah PON, Kaltim masih bisa memberikan capaian yang luar biasa. “Kaltim waktu menjadi tuan rumah PON, itu fi nis di posisi ketiga. Tapi setelah itu pun, alhamdulillah tidak pernah keluar dari sepuluh besar. Bedahalnya dengan daerah Palembang, Riau hingga Papua. Kecuali memang Jawa Barat,” ujarnya.

 Mengacu hasil tersebut, ia menambahkan bahwa KONI Kaltim melakukan evaluasi menyeluruh. Salah satunya dalam hal pembinaan atlet. Program evaluasi jangka panjang ini, kata dia, sebagai persiapan untuk menatap PON XXII/2028 di NTB dan NTT. Mengingat, kuota atlet Kaltim saat ini hanya berkisar 20 persen yang usianya bisa bertanding di PON selanjutnya. Selain itu, Rusdi berkata Kaltim menargetkan bisa mencetak 1.000 pelatih fisik. Diketahui selama pemusatan latihan daerah (pelatda) yang berlangsung selama 6 bulan, hanya ada 10 pelatih fisik. Target jumlah pelatih fi sik ini, sabungnya, akan tersebar dengan masing-masing 100 pelatih fisik di tiap kabupaten dan kota. Tujuan ini, berkaca pada PON Aceh-Sumut lalu di mana faktor fisik memang jadi kendala.

 “Contoh kick boxing, pada saat BK (babak kualifi kasi) PON dapat satu medali emas, sambo juga meraih empat emas. Tetapi, ketika perang di PON kelelahan semua dan sama sekali tidak dapat emas, melainkan perak. Ini tentu menjadi catatan penting bagi kami untuk pelaksaan PON mendatang,” tambahnya. Tak sampai di situ, KONI Kaltim bahkan merencanakan kerja sama dengan KONI Korea Selatan (Korsel) di tahun 2025. Sehingga nanti training center (TC) bisa berlangsung di Korsel. Untuk ini, lanjutnya, beberapa cabor diharap bisa dikirim untuk pelatda di Negeri Ginseng tersebut.

 “Kalau Shin Tae Young saja bisa memberikan yang terbaik untuk sepak bola Indonesia, kenapa kita tidak bisa mengadopsi strategi itu. Harapan kami, semoga misi ini didukung oleh semua pihak dan Kaltim bisa berjaya di PON NTB dan NTT. Bukan hanya berada di peringkat delapan, tapi merealisasikan cita-cita lima besar,” tandanya. (*)

NEWS UPDATE

Seno Aji Kembali Pimpin Forki Kaltim Bangun Kekuatan Menuju PON 2028

KEPUTUSAN tersebut lahir dalam Musyawarah Provinsi (Musprov) Forki Kaltim di Five Premiere Hotel Samarinda, Sabtu (25/1) pagi. Pria yang juga…

Kaltim Pertahankan Gelar, Back-to-back Juara Umum Kejurnas Pre-Youth

SAMARINDA – Membawa tiga lifter; Jenny, Aulia Putri, dan Alif Nur Ramadhan, tim angkat besi Kaltim layak berbangga. Ketiganya erhasil…

Tiga Pendekar Kaltim Ikuti Kejuaraan Dunia Ajang Membuka Jalan Pencak Silat ke Olimpiade

SAMARINDA – Tiga atlet tersebut terdiri dari 2 pendekar senior dan seorang junior, didampingi dua pelatih. Dua atlet senior tersebut…

Fokus Cabor Olimpiade, KONI Pusat Wacanakan Multiajang Terobosan.

KONI Pusat meng gelar pertemuan dengan KONI provinsi dari seluruh. Indonesia. Kegiatan itu terselenggara di Hotel Aston Batam, Kepulaun Riau,…

Kaltim yang Pertama di Indonesia Gelar Pelatihan Pelatih Fisik hingga Kabupaten/Kota

SAMARINDA - Sebagaipermulaan, kegiatan diawali dengan pemaparan teori oleh Prof Ria Lumintuarso dari Lembaga Pendidikan Pelatih Olahraga (LP2O) Lankor. Kegiatan…