Tiga Emas Tambahan dari Medan
MEDAN-Keran prestasi Kaltim di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 Aceh-Sumatra Utara (Sumut) kembali mengucurkan kilauan emas. Tiga medali emas langsung diborong kontingen Bumi Etam pada Rabu (11/9). Dua emas pertama datang dari cabang olahraga (cabor) binaraga yang dikonteskan di Four Season by Sheraton Medan.
Masing-masing dipersembahkan oleh Mulyadi (kelas 55 kg) dan Sujarwanto (85 kg). Tidak sampai di situ. Capaian itu juga mengantarkan Kaltim menjadi juara umum di cabor binaraga dengan torehan total masing-masing dua medali emas dan perak.
“Alhamdulillah, persiapan panjang yang melelahkan dalam mengikuti pelatda (pemusatan latihan daerah) selama enam bulan ini terbayar dengan hasil maksimal. Kami ucapkan terima kasih atas dukungan berbagai pihak, hingga binaraga bisa meraih hasil terbaik di PON 2024 ini,” jelas manajer binaraga Kaltim sekaligus Ketua Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Binaraga & Fitness Indonesia (PBFI) Kaltim Abdul Jawad Sirajuddin.
Menurutnya, capaian itu melampaui yang mereka targetkan sebelumnya. Yakni 2 emas, 1 perak, dan 1 perunggu. Capaian yang membuat mereka juga mempertahankan titel juara umum yang diraih di babak kualifikasi (BK) PON 2023. “Alhamdulillah semoga ini bisa membantu perjuangan Kaltim untuk bisa mewujudkan lima besar,” terangnya.
Sementara itu, masih dari Medan, ada pula cabor dance sport yang berhasil mempersembahkan medali emas. Yakni dari pasangan Leogito Freddy dan Alya Devi Kamila yang tampil gemilang di nomor tanding rising stars standard. Mereka mengungguli pasangan dari Jogjakarta dan Jawa Barat. Tidak hanya itu, mereka juga melengkapi kegemilangan dengan kembali menyumbang medali perunggu di kelas FFA Slow Foxtrot.
Wakil Ketua I Pengprov Ikatan Olahraga Dancesport Indonesia (IODI) Kaltim Sri Dayang Hariyati mengatakan, itu merupakan hasil perjuangan atlet sejak mengikuti Pelatda KONI Kaltim. “Latihan intensif, mengikutkan mereka dalam turnamen bertaraf internasional di Thailand. Mereka sudah menampilkan yang terbaik,” jelas Sri.
Ditambahkan Sekretaris Pengprov IODI Kaltim Rony Andi Pangajoang, mereka bersyukur karena Leo-Devi berhasil mewujudkan target medali emas di nomor tersebut. “Semoga ini juga melecut semangat atlet lainnya yang belum bertanding, agar bisa meraih medali emas lagi,” ucap dia. Kaltim juga ketambahan dua medali perak dari kabaddi dan kriket yang dimainkan di Kota Lubuk Pakam, Sumatra Utara.
Kriket menyumbangkan medali perak dari nomor super eight. Sementara medali perak kabaddi dipersembahkan tim putra dari kelas national style. Uniknya, mereka sama-sama ditaklukkan oleh provinsi yang sama, yaitu Bali. Pun ada yang paling mengejutkan, pecatur andalan Kaltim, Chelsie Monica Ignesias Sihite belum berhasil menyumbang medali emas.
Dia harus puas dengan capaian medali perunggu di kelas kilat perorangan putri, yang merupakan nomor spesialisasinya. Perempuan bergelar women international master (WIM) itu kalah unggul dari dua rekannya di pemusatan latihan nasional (pelatnas), Ummi Fisabilillah (Jakarta) dan Irene Sukandar (Jawa Barat). “Masih ada dua peluang medali lagi. Semoga Chelsie diberi kekuatan untuk menuntaskan perjalanan ini dengan hasil maksimal,” jelas pelatih catur Kaltim Yuliana Santosa.
Hari ini, Chelsie akan melanjutkan perjuangan dengan bersaing di nomor cepat perorangan putri. “Pertandingannya akan dibagi dalam tiga hari. Masing-masing empat, dua, dan tiga babak. Jadi hasilnya baru akan terbaca pada Sabtu (14/9). Mohon doanya dari masyarakat Kaltim,” jelas Yuli. Selain catur dan dance sport, terdapat tambahan masing-masing satu medali perunggu dari beberapa cabor. Yaitu judo, boling, sepatu roda, dan rugby. Hasil tersebut sukses membantu Kaltim merangkak naik di klasemen perolehan medali sementara. Saat ini Kaltim berada di peringkat kedelapan dengan torehan 6 emas, 7 perak, dan 16 perunggu. (*)