UNTUK diketahui, program tersebut bergulir tidak lama setelah Kaltim menuntaskan perjuangan di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX/2021 Papua. Bersama Gubernur Kaltim Isran Noor, KONI Kaltim mencanangkan program yang diikuti 217 atlet, 79 pelatih, dan 12 ofi sial teknik (oftek) itu pada November 2021, alias 10 bulan lalu.
Mereka yang tergabung dalam program tersebut adalah para patriot olahraga Bumi Etam yang berhasil mempersembahkan medali untuk Kaltim di PON XX/2021 Papua. Lewat program tersebut, mereka diharapkan bisa menjaga performa dan prestasi. Atau meningkatkan prestasi mereka untuk peraih medali perak atau perunggu.
Pembubaran TC mandiri saat ini menjadi pilihan paling realistis. Sebab, untuk menjalankan program tersebut, setidaknya KONI Kaltim harus menyiapkan dana sekira Rp 1,2 miliar setiap bulannya untuk memenuhi kebutuhan pelatih, atlet, dan oftek. Untuk diketahui, selama TC Mandiri, pelatih dan oftek mendapat asupan Rp 4 juta. Adapun atlet mendapat Rp 3,5 juta.
Sementara itu, saat ini KONI Kaltim tidak memiliki cukup dana untuk menunjang kegiatan tersebut. Saat ini, induk olahraga Bumi Etam hanya memanfaatkan sisa dana 2021. Sejak itu, KONI Kaltim tidak lagi mendapat asupan dana, termasuk dari APBD Murni 2022. “Keputusan ini dengan berat hati harus kami ambil karena KONI Kaltim tidak mendapat kucuran dana anggaran daerah,” jelas Sekretaris KONI Kaltim Akhmad Albert didampingi Kabid Humas dan Media Zulkarnain.
Albert menjelaskan, awalnya mereka berekspektasi bisa mempertahankan program tersebut dengan skenario menerima asupan dana dari APBD Perubahan Kaltim 2022. Estimasi asupan Rp 17 miliar yang mereka usulkan akan memperpanjang napas TC Mandiri. “Namun, dari kepastian yang kami dapat, KONI Kaltim tidak mendapat bantuan anggaran tersebut. Bahkan kecil kemungkinan untuk dapat pula di APBD Murni 2023,” sesalnya.
Meski TC Mandiri harus terhenti, Albert memastikan operasional dan pembinaan olahraga di bawah naungan KONI Kaltim akan tetap berjalan. Dengan catatan hanya memaksimalkan dana yang tersisa. Sebab, KONI Kaltim tetap punya kewajiban memastikan keikutsertaan Bumi Etam di PON XXI/2024 di Aceh-Sumatra Utara.
Berbagai langkah pun diambil. Mulai memaksimalkan dana yang tersisa untuk menunjang perjuangan cabang olahraga (cabor) di kualifi kasi PON (pra-PON). Sebab, keikutsertaan di pra-PON akan menentukan tiket Kaltim ke PON. “Dan pengalokasiannya pun terbatas, serta menggunakan skala prioritas berdasarkan potensi prestasinya. semakin besar potensinya, semakin besar pula alokasi dana yang diperbantukan nantinya,” imbuh dia.
Selain itu, untuk menghemat pengeluaran, mereka terpaksa menghentikan bantuan dana kepada cabor yang ingin mengikuti kejuaraan nasional, rapat kerja, musyawarah olahraga, atau sejenisnya. “Juga meniadakan insentif kinerja pengurus KONI. Dana yang ada akan dimaksimalkan untuk menunjang kinerja staf operasional hingga 16 bulan ke depan. Terutama satpam, karena mereka bertugas menjaga sekretariat KONI Kaltim tetap beroperasi,” ucap dia.
Dia mengatakan, telah berbicara dengan beberapa cabor untuk meminta pengertian atas situasi tersebut. Kabar baiknya, beberapa di antaranya mencoba memaklumi situasi tersebut. “Kami sangat bersyukur para pengurus cabor masih bersedia sama-sama memperjuangkan Kaltim untuk tetap ambil bagian di PON.”
“Karena mereka menyadari bahwa ini adalah upaya kita semua menjaga muka Kaltim di nasional. Kita sudah membangun prestasi ini sejak 2008 sebagai daerah terbaik di luar Jawa hingga menjadi salah satu barometer pembinaan olahraga di negara ini,” terangnya.
Karena itu, mereka berharap, bila pemerintah tidak bisa memberi dana, setidaknya ada solusi. “Kami siap membela daerah. KONI sudah berupaya maksimal untuk bisa mendiskusikan ini dengan kepala daerah untuk meminta arahan dan petunjuk dalam rangka pelaksanaan pembinaan olahraga prestasi. Bagaimanapun, KONI Kaltim siap menjalankan perintah pimpinan daerah,” pungkas dia. (*)
AMARINDA KOTA. Lifter- lifter Kaltim gagal meraih hasil maksimal di Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Angkat Besi Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar/Daerah…
SEMPAJA. Tak salah kiranya jika pegulat Kaltim mendominasi skuad Merah Putih di SEA Games Kamboja lalu. Bukan sekadar berpartisipasi, namun…
PEMERINTAH Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) tidak menutup mata atas prestasi yang diraih putra terbaiknya di SEA Games Kamboja 2023. Belum…
SALAH satunya memoles kualitas pelatih lewat kursus pelatih lisensi C diploma. Kegiatan tersebut terlaksana di Samarinda 15-28 Mei. Kursus itu…
PHNOM PENH-Kaltim kembali menunjukkan kontribusinya untuk tim Indonesia yang bersaing di SEA Games XXXII/2023. Kali ini dari cabang olahraga gulat.…