rapat-kerja-koni-bontang-evaluasi-porprov-hingga-teknis-musorkot

Rapat Kerja KONI Bontang Evaluasi Porprov hingga Teknis Musorkot

DALAM pertemuan tersebut terdapat beberapa item yang dibahas. Dimulai dengan seputar evaluasi penampilan kontingen Bontang di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Kaltim VII/2022 di Berau, yang tuntas awal Desember lalu.
Untuk diketahui, di multiajang olahraga empat tahunan level provinsi tersebut, Bontang finis di peringkat keenam dengan perolehan 53 medali emas, 77 perak, dan 147 perunggu. Capaian itu mengalami peningkatan bila dibandingkan di porprov edisi sebelumnya di Kutai Timur pada 2018, di mana delegasi Kota Taman finis di peringkat ketujuh.
Ketua KONI Bontang Aminullah bersyukur dengan capaian tersebut. Sebab, bagaimanapun, mereka tampil dengan mengandalkan putra daerah. “Terlebih ketika di lapangan harus menghadapi sederet permasalahan, tetapi atlet kami tetap mampu bersaing,” terang pria yang karib disapa Haji Emil tersebut.
Ya, salah satu perkara yang jadi sorotan mereka yakni masih adanya daerah yang menggunakan atlet dari luar Kaltim untuk mengeruk sebanyak-banyaknya medali. Menurut dia, hal tersebut sangat mencederai pembinaan di daerah. Karena itu, lewat raker tersebut, mereka akan menyusun butir-butir evaluasi seputar regulasi porprov. Harapannya, kelak permasalahan tersebut tidak terulang.
Selain itu, untuk melanjutkan pembinaan olahraga prestasi, mereka pun akan menerapkan skala prioritas. Para cabang olahraga (cabor) yang berkontribusi besar untuk Bontang di Porprov Berau, akan mendapat penanganan “berbeda” dari KONI Bontang.
“Selain itu, berkat dukungan luar biasa dari Pak Wali Kota (Basri Rase), setelah dibicarakan seputar hasil porprov kali ini, kabarnya bonus akan secepatnya diberikan,” terang Emil. Mengenai besarannya, saat ini Pemkot Bontang masih mengacu kepada besaran yang diberikan saat Porprov VI/2018 di Kutai Timur. Saat itu peraih medali emas dari nomor perorangan menerima Rp 50 juta. “Tapi itu acuan awal, karena ada kemungkinan lebih dari itu,” urai dia.
Di luar tentang porprov, hal yang tidak kalah pentingnya yakni pembahasan tentang mekanisme pemilihan calon ketua KONI Bontang lewat musyawarah olahraga kota (musorkot) pada tahun depan. Untuk diketahui, kepengurusan KONI Bontang yang dipimpin Emil sejak 2019 akan mengakhiri masa baktinya pada 2023. “Mengenai waktu pelaksanaan (musorkot), masih dibahas. Kemungkinan pada Maret atau April. Tapi itu baru gambaran umum. Masih didiskusikan. Termasuk soal mekanisme penentuan calon ketua,” urai dia. (*)

NEWS UPDATE

Lampung Juara Umum

AMARINDA KOTA. Lifter- lifter Kaltim gagal meraih hasil maksimal di Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Angkat Besi Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar/Daerah…

Juara Umum, Gulat Kaltim Optimistis Tatap 2028

SEMPAJA. Tak salah kiranya jika pegulat Kaltim mendominasi skuad Merah Putih di SEA Games Kamboja lalu. Bukan sekadar berpartisipasi, namun…

Bupati Kukar Kucurkan Bonus Sea Games

PEMERINTAH Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) tidak menutup mata atas prestasi yang diraih putra terbaiknya di SEA Games Kamboja 2023. Belum…

PSSI Kaltim Tingkatkan Kemampuan Pelatih

SALAH satunya memoles kualitas pelatih lewat kursus pelatih lisensi C diploma. Kegiatan tersebut terlaksana di Samarinda 15-28 Mei. Kursus itu…

Lagi, Atlet Kaltim Sumbang Emas.

PHNOM PENH-Kaltim kembali menunjukkan kontribusinya untuk tim Indonesia yang bersaing di SEA Games XXXII/2023. Kali ini dari cabang olahraga gulat.…