Porprov Berau Pertandingkan 52 Cabor
SAMARINDA - Kepastian ini dihasilkan usai gelaran rapat koordinasi (rakor) dengan semua pihak terkait di ruang rapat Sekretariat KONI Kaltim, Samarinda, kemarin (3/8).
Sesuai kesiapan tuan rumah Berau, Setelah sempat tarik ulur, jumlah cabang olahraga (cabor) yang dipertandingkan pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Kaltim VII/2022 Berau akhirnya resmi ditetapkan. mereka hanya menyanggupi 52 cabor yang dipertandingkan. Namun, jumlah tersebut masih bisa tersaring karena harus melihat kesiapan dari masing-masing daerah.
Sesuai aturan yang diberlakukan, setiap cabor yang nantinya dipertandingkan harus minimal diikuti lima daerah. Jika kurang, harus tereliminasi.
Cabor yang tereliminasi akan diganti dengan cadangan. Yakni cabor yang tak masuk 52 cabor yang sudah direalisasikan oleh PB Porprov.
Dari 65 cabor yang terdaftar di KONI Kaltim, ada dua yang tak memiliki kepengurusan yakni Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi) dan Federasi Yongmoodo Indoensia (FYI). Walhasil tersisa ada 11 cabor yang tak dipertandingkan.
“Sebanyak 11 cabor yang tidak terdaftar ini masih berpeluang dimainkan. Namun, menunggu cabor lain jika ada yang tereliminasi,” ucap Muslimin, wakil ketua II KONI Kaltim yang juga mewakili pimpinan rakor.
Salah satu cabor cadangan utama ialah sepak takraw. Sebab, cabor ini menjadi satu-satunya dari TC Mandiri yang tak terdaftar di porprov. Ketua PB Porprov Sri Juniarsih Mas yang menyempatkan hadir pada rakor kemarin menuturkan, pihaknya sudah mengkaji dengan matang sebelum menentukan jumlah cabor pada porprov. Dari 45 cabor yang sebelumnya diusulkan, akhirnya bertambah dan fi nal menjadi 52 cabor. Agendanya juga direalisasikan 12–23 November.
“Berau sudah siap jadi tuan rumah. Venue pertandingan akan terpusat di Tanjung Redeb. Kami juga melibatkan Samarinda dan Balikpapan sebagai venue dari sebagian cabor,” terang Sri.
Ditemui terpisah, Ketua KONI Kaltim Rusdiansyah Aras bisa memaklumi kesiapan tuan rumah. Termasuk dalam penentuan jumlah cabor yang akhirnya bisa direalisasikan.
“Proses yang cukup panjang dalam penentuan jumlah cabor ini. Semoga semua pihak bisa menerima dan bersama-sama membangun jembatan prestasi,” pungkas Rusdi, sapaannya.(*)