SAMARINDA—Masa bakti Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Judo Seluruh Indonesia (PJSI) Kaltim di bawah kepemimpinan Aswandini Eko Tirta ternyata tak berumur panjang. Setelah terpilih pada musyawarah provinsi (musprov) di Balikpapan, 2019, Minggu (28/2) pagi, kepengurusannya dinyatakan berakhir.
Pasalnya, Aswandini tersangkut masalah di Kutai Timur. Tongkat kepengurusan sempat dialihkan ke Muhaimin sebagai pelaksana harian (plh) untuk melanjutkan kerja Pengprov PJSI Kaltim. Namun, saat akan disahkan ke Pengurus Besar (PB) PJSI, ajuan ditolak dengan alasan PB ingin melaksanakan musyawarah nasional (munas). Itulah sebabnya akhir pekan kemarin dilaksanakan agenda pemilihan ketua baru melalui musyawarah provinsi luar biasa (musprovlub) PJSI Kaltim.
Ketua Bidang Organisasi KONI Kaltim Budhi Iriawan mengatakan, pada pemilihan di ruang rapat KONI Kaltim, Jalan Kusuma Bangsa, Samarinda, Wali Kota Bontang Basri Rase terpilih setelah mendapatan lima dari delapan suara pengurus cabang (pengcab) yang hadir dalam musprovlub tersebut. “Basri Rase unggul jumlah suara dari Wendy Lie yang juga maju sebagai ketua. Wendy hanya mendapatkan tiga suara,” ujar Budhi
Delapan daerah yang menyalurkan suaranya tersebut yakni Samarinda, Balikpapan, Kutai Kartanegara, Kutai Timur, Bontang, Paser, Penajam Paser Utara, dan Kutai Barat. Dijelaskan Budhi, Basri Rase sebagai ketua terpilih akan melanjutan masa kepengurusan Aswandini yang baru berjalan 1,5 tahun. Dalam aturan KONI, kepengurusan bisa dijalankan sejak awal jika masa kepengurusan sebelumnya sudah berjalan lebih dari setengah masa bakti.
Kepengurusan lama harusnya selesai pada 2024 mendatang. Jadi, mereka baru berjalan kurang lebih 1,5 tahun. Makanya kepengurusan baru hanya melanjutkan, tidak bekerja selama 5 tahun,” terang Budhi.
Sementara itu, Wakil Ketua V KONI Kaltim Rusdiansyah Aras berharap, Pengprov PJSI Kaltim di bawah kepengurusan Basri Rase diharapkan memberi dampak positif kepada prestasi judo Kaltim. Terlebih Kaltim saat ini bersiap menuju perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX/2021 di Papua, Oktober mendatang.
“Sasaran terdekat kita sekarang ini adalah PON. Jadi, semua pengprov cabor harus memaksimalkan kesiapan atletnya untuk meraih prestasi tinggi di ajang empat tahunan tersebut,” kata pria yang karib disapa Rusdi itu.
Pada PON mendatang, judo meloloskan tiga atlet. Rusdi berharap di bawah kepengurusan baru ini, para judoka bisa meraih prestasi tinggi. “Paling tidak bisa mempersembahkan medali bagi kontingen Bumi Etam,” pungkasnya.(*)
TANA PASER - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Kalimantan Timur dan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Paser melakukan silaturahmi…
SelengkapnyaKALTIM Post mendapat kehormatan berupa predikat sebagai perusahaan media dengan perhatian besar terhadap kemajuan olahraga prestasi Kaltim. Hal itu ditandai…
SelengkapnyaSAMARINDA – Sebagai orang nomor satu di Pemprov Kaltim, Rudy Mas’ud berambisi bisa memajukan olahraga Benua Etam. Itu ditandai dengan…
SelengkapnyaSAMARINDA – Abdul Rasid melanjutkan masa baktinya sebagai ketua Pengurus Provinsi (Pengprov) Wushu Indonesia (WI) Kaltim. Itu adalah hasil kesepakatan…
SelengkapnyaSAMARINDA KOTA. Gebrakan besar dibuat Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) Kaltim di bawah komando Akhmed Reza Fachlevi. Benua Etam bakal…
SelengkapnyaSAMARINDA - Mereka memiliki agenda yang sama: membahas teknis babak kualifi kasi (BK) pekan olahraga provinsi (porprov) dan Porprov Kaltim…
SelengkapnyaSAMARINDA - Misi KONI Kaltim yang dicanangkan sang ketua, Rusdiansyah Aras yakni mencetak seribu seribu pelatih fisik terus berlanjut. Kali…
SelengkapnyaSAMARINDA – Gulat masih menjadi cabang olahraga (cabor) pendulang medali bagi Kaltim di event nasional. Salah satunya pekan olahraga nasional…
Selengkapnya