Layar dan Kurash Sumbang Satu Emas
ASA cabang olahraga (cabor) layar mempersembahkan enam medali emas menemui hambatan. Itu setelah tim putra Bumi Etam hanya mampu mendulang satu dari tiga emas yang ditargetkan. Walhasil, saat ini tim putri menjadi tumpuan utama untuk mewujudkan target tersebut. Bertanding di Pantai Gampong Pande Banda Aceh, Kamis (12/10),
Kaltim sejatinya memiliki kans minimal meraih dua hingga tiga medali emas. Namun ada beberapa faktor yang membuat medali emas tersebut urung terwujud. Salah satunya, perahu di kelas hobie 16 mengalami kebocoran, sehingga hanya mampu finis di posisi kedua. “Ada beberapa faktor teknis dan nonteknis yang membuat kami gagal meraih dua hingga tiga medali emas,” terang pelatih layar Kaltim, Kosim Nurseha.
Gagal meraih target di nomor putra, layar Kaltim kini bertumpu pada nomor putri yang akan mulai perjuangan pada Sabtu (14/9). Meski tidak akan mudah, Kosim mengatakan bahwa pihaknya akan berjuang habis-habisan agar bisa meraih medali emas yang diinginkan.
“Kalau untuk memenuhi enam medali emas memang agak berat. Tapi kami akan berusaha keras terlebih dulu. Masih ada waktu untuk meningkatkan motivasi tim putri, semoga tidak ada hambatan berat di saat race nanti,” ungkap Kosim.
Satu medali emas yang diraih layar berasal dari kelas Optimist Putra atas nama Muhammad Adhit. Kepada Kaltim Post, Adhit mengaku senang atas apa yang dia raih di PON XXI Aceh-Sumut 2024. “Alhamdulillah bisa mendapatkan medali emas. Semoga tim putri nanti bisa menghasilkan lebih banyak emas lagi,” terang Adhit.
KEJUTAN KURASH Cabang olahraga kurash berhasil membuat kejutan dengan meraih satu medali emas dan dua perak saat bertanding di Jantho , Aceh Besar, Kamis (12/9). Tampil di tengah kisruh kepengurusan organisasi dan tanpa didampingi pelatih di sisi matras, cabor yang baru kali ini dimainkan di PON itu berhasil unjuk kebolehan.
Medali perak dihasilkan oleh Nindya Ragil di kelas 70+kg dan Basira Anwar di 48 kg. Sementara, satu-satunya emas diraih Ellyana Azzahra yang turun di kelas -52 kg. Bagi Ellyana, hasil ini membuat ia sukses melakukan revans atas lawannya dari Jawa Timur (Jatim). Saat pra PON lalu, Ellyana harus puas dengan perak setelah dikalahkan lawannya saat ini.
“Kekalahan di BK PON itu juga menjadi motivasi bagi saya untuk bisa membalas. Apalagi, persiapan kita kan lebih panjang. Jadi yakin banget bisa menang,” terang Ellyana.
Keberhasilan ini juga disambut gembira sang pelatih Wawan Setiawan. Hasil ini sudah melebihi hasil di BK PON lalu. Para atlet peraih medali ini memunjukkan peningkatan prestasi saat tampil di PON.
Senada dengan itu, manajer Akhmad Sofyan, mengakui sejak awal meyakini skuadnya bisa merengkuh tiga medali. Terbukti, hasil di PON kali ini sesuai prediksi.
“Semoga keberhasilan ini bisa membuat motivasi kurash untuk lebih baik ke depannya. Tak ada lagi yang hanya memikirkan kepentingan pribadi, jadi bersama-sama ke depan kita bisa mengembangkan olahraga ini,” tukas Sofyan. (*)