Juara Umum, Gulat Kaltim Optimistis Tatap 2028
SEMPAJA. Tak salah kiranya jika pegulat Kaltim mendominasi skuad Merah Putih di SEA Games Kamboja lalu. Bukan sekadar berpartisipasi, namun dominasi itu juga dibarengi dengan prestasi. Yang mana, ini kembali ditiru oleh para gladiator junior Kaltim yang berhasil menjadi juara umum dalam Kejurnas Open Tournament Piala Gubernur 2023.
Ya, kejurnas gulat yang berlangsung 27-29 Mei 2023 di Gedung Serbaguna Komplek Gelora Kadrie Oening, Sempaja, Samarinda, kembali menasbihkan Kaltim sebagai kiblat gulat tanah air. Mempertandingkan kategori kelompok umur, mulai 12 hingga 17 tahun, Benua Etam berhasil keluar sebagai juara umum. Torehan 8 emas, 11 perak dan 5 perunggu menjadi bukti ketangguhan gladiator masa depan ini.
Capaian itu bahkan belum ditambahkan dari raihan sembilan kabupaten/kota se-Kaltim yang juga mengirimkan kontingennya di event ini. Jika ditotal, 16 dari 30 emas yang diperebutkan menjadi milik Kaltim. Diikuti tim SMANOR Jawa Timur yang berada di posisi kedua dengan 5 emas, 1 perak dan 6 perunggu.
“Ini tentu menggembirakan bagi Kaltim, di mana atlet-atlet muda ini adalah yang akan disiapkan untuk PON 2028 nanti di NTT dan NTB. Kami dorong terus peremajaan atlet ini untuk bisa menggantikan para senior-seniornya,” Ketua KONI Kaltim H Rusdiansyah Aras menanggapi hasil kejurnas ini.
Optimisme senada juga dilontarkan Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (PGSI) Kaltim, Rudiansyah, yang menyambut baik dan positif kejurnas ini. Menurut pria yang karib disapa Keke itu, hasil ini merupakan gambaran cikal bakal gulat Kaltim di masa depan, terutama menyongsong PON 2028 nanti.
“Dari sini kami menjaringnya. Saya melihat pembinaan di daerah juga sangat bagus. Jadi kami hanya perlu lebih intens lagi dalam pembinaannya,” ujar Keke.
Keke yang juga menjadi pelatih gulat Indonesia di SEA Games Kamboja itu juga menilai potensi para pemula ini sangat menggembirakan. Dengan pembinaan yang berkelanjutan, hegemoni Kaltim di cabor ini diyakini akan tetap bisa dipertahankan.
Namun, ia tetap mewanti-wanti agar hasil ini tak lantas membuat para atlet berpuas diri. Terlebih, di usia yang masih sangat muda ini, mereka harus terus dibentengi dan menyadari kewajibannya sebagai atlet.
“Ini baru awal. Tantangan ke depan tentu masih sangat berat, yakni membela nama Kaltim di tingkat nasional. Untuk membentengi mereka, kami selalu berusaha melakukan pendekatan kepada atlet dan orang tuanya, supaya tak cepat puas sehingga lupa akan tugasnya sebagai atlet,” harap Keke memungkasi.