DELI SERDANG-Sebuah kebetulan yang luar biasa tercipta dalam perjuangan kontingen Kaltim di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 Aceh-Sumatra Utara. Sebelas hari mereka berjuang meraih medali emas pertamanya, pada Minggu (8/9), kesempatan itu datang. Seiring itu pula Ketua Kontingen Kaltim Isran Noor di medan persaingan. Medali emas yang diperoleh pun tidak satu, melainkan sekaligus tiga.
Emas pertama datang dari skuad kriket. Mereka berhasil meraih medali emas lewat tim putri di kategori T-10 setelah mengandaskan Sulawesi Selatan pada partai puncak. Itu adalah medali ketiga yang mereka sumbangkan. Sebelumnya, mereka juga sudah menyumbang masing-masing sebuah perak dan perunggu dari kategori T-20 putra dan putri.
“Alhamdulillah, ini ada sejarah baru dari kriket Kaltim. Dari 12 tahun atau tiga edisi partisipasi di PON, kami akhirnya bisa mempersembahkan medali emas untuk Kaltim,” jelas manajer kriket Kaltim Andi Iriyadi.
Sementara itu, emas berikutnya datang dari Firdha Khairunnisa, lifter andalan Kaltim dari cabor angkat besi. Lifter spesialis kelas 87 kg itu berhasil tampil dominan dengan total angkatan 212 kilogram. Firdha berhasil mengungguli dua lifter senior, Maharani dari Riau yang berhasil meraih medali perak. Sementara medali perunggu diraih oleh Ayunda Risma dari Jawa Tengah. Tak sekadar meraih medali emas, Firda juga berhasil memecahkan rekor di kategori clean and jerk.
Ada dua rekor yang dipecahkan atlet asal Samarinda tersebut. Di antaranya rekor angkatan clean and jerk yang sebelumnya dipegang Maharani dengan angkatan 112 kg, berhasil dipecahkan Firda dengan angkatan 119 kilogram. Pun demikian dengan rekor nasional clean and jerk yang juga milik Maharani seberat 115 kilogram dipecahkan Firda dengan Angkatan 119 kilogram. Ditemui setelah pertandingan, Firda mengaku senang karena targetnya tercapai. Ini menjadi medali emas perdana dirinya di PON. Dia berterima kasih kepada orangtua, pelatih dan juga rekan-rekannya yang memberikan dukungan.
“Alhamdulillah akhirnya saya mendapatkan medali emas pertama saya di PON. Saya tidak pernah menyangka bisa meraih medali emas ini karena yang saya hadapi adalah lifter senior yang sudah punya jam terbang tinggi,” ucap Firda. Pada kesempatan yang sama, Ketua Kontingen Kaltim Isran Noor memberikan apresiasi kepada Firda. Isran didampingi Ketua KONI Kaltim Rusdiansyah Aras juga menyerahkan bonus sebesar Rp 40 juta yang sejak awal dijanjikan KONI Kaltim untuk para patriot olahraga Kaltim yang meraih medali emas.
“Kita apresiasi kerja keras Firda ini. Dia masih muda, dia tampil begitu bagus dan memecahkan rekor PON dan nasional. Semoga ini bisa menjadi motivasi bagi atlet lainnya yang belum bertanding. Kita harus tetap optimistis target lima besar bisa terwujud,” tuntas Isran. Sementara itu, sebagai penutup hari yang indah, ada cabor futsal yang juga mempersembahkan medali emas untuk kontingen Bumi Etam. Mereka berhasil meraih medali emas setelah menaklukkan Jawa Timur pada partai final di GOR Mini Disporasu, Deli Serdang.
Emas yang dramatis, mengingat medali itu mereka raih setelah berhasil memaksa laga berlanjut ke extra time, setelah memaksa skor imbang 1-1 pada waktu normal. Adnan Faridhan berterima kasih atas segala perjuangan yang ditunjukkan para pemain. Persiapan panjang selama 14 bulan terakhir tidak tersiakan. “Ini adalah sejarah untuk futsal Kaltim. Debut di PON, langsung meraih medali emas. Ini tidak akan bisa tercapai tanpa dukungan dari semua pihak,” jelas Adnan.
Capaian itu berhasil membuat posisi Kaltim seketika melambung. Dari peringkat ke-21, kini mereka bercokol di peringkat 10 besar dengan torehan 3 medali emas, 2 perak, dan 2 perunggu. (*)